Senin, 29 Februari 2016
TROUBLESHOOTING PADA KOMPUTER
Posted by
Nusantara spice,
on
17.46
A.
Troubleshooting
Adalah
adanya suatu masalah atau adanya ketidak normal pada komputer kita.
Masalah
komputer atau troubleshooting dibagi menjadi 2, troubleshooting hardware
dan
troubleshooting software.
a. Troubleshooting
Hardware
Biasanya di tandai
dengan komputer tidak dapat menyala, monitor mati dan lain sebagainya
b. Troubleshooting
Software
Ditandai dengan
lambatnya kinerja komputer dan lain-lain. Meski tidak menutup kemungkinan juga gejala-gejala
lambatnya komputer terjadi tidak hanya pada software tetapi juga
troubleshooting hardware.
B.
Bluescreen pada
komputer
BOSD terjadi karena adanya software atau hardware yang crash
atau terjadi kesalahan fatal sehingga membuat sistem harus restart. Penyebab
Blue Screen of Deat (BSOD) biasanya disebabkan adanya masalah dengan hardware
atau software driver pada komputer kamu. Software biasa tidak akan menyebabkan
komputer kamu mengalami masalah seperti ini. Penyebab Blue Screen disebabkan
oleh masalah hardware atau software dengan tingkat rendah yang berjalan di
kernel Windows. Blue Screen terjadi ketika Windows bertemu dengan Error STOP
sehingga terjadi kegagalan kritis yang menyebabkan Windows crash dan berhenti
bekerja. Satu-satunya yang dapat dilakukan Windows disaat seperti ini hanyalah
restart
a. System
Restore – Jika Blue
Screen baru saja terjadi pada komputer kamu maka sebaiknya kamu menggunakan
System Restore untuk mengatasinya. Ini akan membuat komputer kamu kembali ke
keadaan sebelumnya. Kalau system restore ini berhasil maka kemungkinan Blue
Screen terjadi karena kesalahan software.
b. Scan
Malware – Malware yang
menembus jauh ke dalam Windows apalagi jika sampai di kernel Windows sebuah
tingkat dimana hal paling rendah di Windows dapat menyebabkan tidak stabilnya
sistem. Solusi untuk mengatasi ini dengan melakukan scan antivirus terhadap
malware.
c. Install
Update Driver – Sebuah
driver yang salah install atau tidak diupdate dapat menyebabkan crash. Download
driver terbaru dari perusahaan hardware komputer kamu, mungkin ini akan
memperbaiki masalah BSOD.
d.
Boot ke Safe Mode – Jika komputer kamu mengalami BSOD
ketika dinyalakan, kamu bisa masuk ke Safe Mode. Pada Safe Mode, Windows hanya
mengambil driver-driver yang penting. Jika kamu salah menginstall driver yang
menyebabkan BSOD, dengan Safe Mode kamu dapat menguninstallnya.
e.
Periksa Masalah Hardware – Blue Screen dapat terjadi ketika
kegagalan hardware terjadi dari komputer. Caranya dengan mengetikkan Memory
Diagnostics Tool pada Start Menu atau mungkin komputer kamu terlalu panas dan
kekurangan fan.
f.
Install Ulang Windows – Ini adalah pilihan terakhir yang bisa
kamu lakukan adalah menginstall ulang komputer kamu. Dengan cara ini, sistem
akan terbangun dari awal dan tidak akan ada kerusakan. Jika kamu tetap
mengalami Blue Screen berarti permasalahannya ada di hardware.
C. Kerusakan Pada Power Supply
Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada
tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power
supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor tidak menyala.
a. Periksalah apakah kabel terhubung dengan benar dan steker
terpasang dengan baik pada soketnya, periksa juga apakah ada tombol on/off
dibelakang tepatnya dibelakang Power Supply sudah dalam posisi On, Jika sudah
yakin terpasang dengan benar tapi tetap tidak ada respon untuk meyakinkan
silahkan anda ganti kabel power dengan yang anda yakini bagus. Masalah terjadi
karena tidak adanya tegangan listrik yang masuk, kerusakan ada pada kabel
power.
D. Kerusakan Pada Mother Board
Setelah dihidupkan, tidak ada tampilan di monitor, lampu indikator
(led) di panel depan menyala, lampu indikator (led) monitor berkedip-kedip,
kipas power supply dan kipas procesor berputar, tidak ada suara beep di
speaker.
a.
angkah pertama lepas semua kabel
power yang terhubung ke listrik, kabel data ke monitor, kabel keyboad/mouse,
dan semua kabel yang terhubung ke CPU, kemudian lepas semua sekrup penutup
cashing. Dalam keadaan casing terbuka silahkan anda lepaskan juga
komponen-komponen lainnya, yaitu kabel tegangan dari power supply yang
terhubung ke Motherboard, harddisk, floppy, hati-hati dalam pengerjaannya
jangan terburu-buru. Begitu juga dengan Card yang menempel pada Mboard (VGA,
Sound atau Card lainnya). Sekarang yang menempel pada cashing hanya MotherBoard
saja. Silahkan anda periksa Motherboadnya dengan teliti, lihat Chip (IC), Elko,
Transistor dan yang lainnya apakah ada yang terbakar.
b. Jika
tidak ada tanda-tanda komponen yang terbakar kemungkinan Motherboard masih
bagus, tapi ada kalanya Mother board tidak jalan karena kerusakan pada program
yang terdapat di BIOS
E. Kerusakan Pada Harddisk
Pada
saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu proses tidak
berlanjut dan diam beberapa saat tidak langsung masuk ke operating system, dan
kemudian di layar monitor ada pesan “harddisk error, harddisk Failur, setelah
itu muncul pesan “press F1 to continou” setelah kita menekan tombol F1 tidak
masuk Operating system dan muncul pesan “Operating system not found”.
a.
Periksa kabel tegangan dan kabel data yang masuk ke harddisk
apakah longgar, sebaiknya dikencangkan, kemudian nyalakan dan coba anda
dengarkan apakah suara yang keluar dari harddisk normal, jika tidak normal
berati harddisk rusak di controllernya.
b.
Ada kemungkinan Operating system rusak, bisa diatasi dengan
install ualng atau jika OS anda menggunakan windows 2000/XP ada Fasilitas Repairnya.
atau ada kemungkinan juga harddisk anda tidak terdeteksi dan lakukan langkah
diatas
F. Kerusakan CD/DVD/ROM/RW & Floppy Disk
Jenis kerusakan yang biasa ditemui :
Tidak terdeteksi di windows, tidak
bisa keluar masuk CD, tidak bisa membaca/menulis/hanya bisa membaca saja (CD).
tidak bisa membaca/menulis/write protect (Floppy disk)
a. Periksa kabel data dan kabel tegangan yang masuk ke
CD-floppy, perikas di setup bios apakah sudah dideteksi? sebaiknya diset auto.
Periksa apakah led menyala, jika tidak kerusakan di Controllernya.
b. Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor.
c.
Kerusakan Biasanya pada optik,
tetapi ada kemungkinan masih bisa diperbaiki dengan cara men-set ualng optik
tersebut.
d.
Head Kotor, bisa dibersihkan
menggunakan Cutenbud (langkah-langkah diatas secara lengkap dapat anda temukan
di e-book “Metode perbaikan komputer cepat dan akurat” dan bisa anda dapatkan
jika anda bergabung menjadi member perbaikankomputer.com
G.
KOMPUTER MENYALA SEBENTAR LANGSUNG MATI
-Pasta kurang, karena pasta berfungsi untuk menyalurkan
panas dari IHS (Intregrated Head Spreader ) ke Heatshing. Sehingga jika pasta
kurang atau kering, maka mengakibatkan prosessor memanas dan akhirnya merestart
bahkan mati.
-Heatshing tidak kompatible.Karena setiap prosessor memiliki
TDP ( Thermal Design Power ) yang berbeda-beda dan otomatis panasnya setiap
prosessor juga berbeda-beda sehingga setiap prosessor hetashingnya
berbeda-beda. Contoh : Prosessor Intel Pentium 4 memiliki TDP ( Thermal Design
Power ) max: 115 watt dan prosessor Intel Pentium D memiliki TDP : 130 Watt.
Sehingga prosessor pentium 4 dan Pentium D memiliki TDP yang berbeda dan
membutuhakn heatshing yang berbeda pula, untuk prosessor Intel Pentium D
membutuhkan heatshing yang lebih besar dari prosessor Intel Pentium 4.
H.
KOMPUTER
RESTART SENDIRI
Komputer sering restart karena Processor
kepanasan
Processor yang kepanasan (overheat) adalah salah satu
penyebab utama komputer andaatau sering restart sendiri. Untuk mengecek
terjadinya overheat pada Processor dapat dilakukan dengan beberapa cara,
diantaranya:
SOLUSI :
1)
Untuk mengatasi komputer
sering restart karena Procesor kepanasan (overheat) ini kita bisa
melakukan beberapa hal diantaranya:
2)
Senantiasa membersihkan
debu yang terdapat dalam Casing CPU dan Pendingin Processor. Hal ini bisa
dilakukan dengan menggunakan kuas cat yang bersih danvacum cleaner kecil.
3)
Menggunakan thermal
paste sebagai penghubung yang merekatkan bagian Processor dan Pendingin. Untuk
thermal paste yang sudah kering sebaiknya diganti.
4)
Menyimpan komputer
diruangan yang tidak terlalu panas (lebih baik ber-AC). Seandainya terpaksa
harus menyimpan komputer di ruangan yang cukup panas, maka sebaiknya lengkapi
casing CPU dengan kipas angin tambahan.
I.
Komputer sering restart karena RAM rusak
RAM yang rusak juga bisa menyebabkan komputer sering
restart, hal ini pernah saya alami beberapa waktu yang lalu. Saat itu komputer
selalu restart ketika dinyalakan meskipun saya telah memastikan tidak ada
masalah dengan hardware yang lain, komputer tetap tidak bisa booting dan selalu restart meskipun masuk ke windows safe mode.
Saya kemudian mengganti RAM yang terpasang, dan akhirnya komputer bisa berjalan
normal kembali.
J.
KOMPUTER KELUAR TULISAN DISK BOOT FAILURE, INSERT
SYSTEM DISK, AND PRESS ENTER
Kerusakan pada hardisk anda atau system yang ada
dihardisk hilang. Solusi : Pastikan hardisk dikenal didalam sistem BIOS
komputer caranya dengan memperhatikan tampilan awal apakah ada IDE / hardisk
yang muncul atau tekan del pada saat awal menyala lalu lihat di standard
setting apakah hardisk anda muncul tidak disitu. Jika muncul berarti hardisk bagus
hanya systemnya/partisinya yang hilang> lakukan instalasi system lagi, jika
tidak muncul hardisk anda yang rusak> Ganti dengan yang baru. Atau coba
tepuk secara perlahan badan hardisk lalu nyalakan lagi, jika berhasil segera
backup data anda.Kenapa di tepuk pelan? sekedar memberi goncangan sedikit di
motor hardisk yang macet agar bergerak lagi.
K.
BATTERY CMOS
Muncul Pesan CMOS Checksum Vailure / Batrey Low,
diakibatkan tegangna yang men-supply IC CMOS/BIOS tidak normal dikarenakan
batrey lemah, sehingga settingan BIOS kembali ke Default-nya/setingan standar
pabrik, dan konfigurasi Hardware harus di Set ulang.
Solusi : Segera Ganti Batrey nya
DAFTAR PUSTAKA
§ https://cyberattitude.wordpress.com/2014/06/25/masalah-pada-computer-solusinya/
Minggu, 28 Februari 2016
PARTISI HARDDISK
Posted by
Nusantara spice,
on
20.43
A. PARTISI
HARDISK
Partisi merupakan proses yang umumnya dilakukan
setelah pemformatan tingkat rendah atau sebelum pemformatan logikal. Pada
pembuatan partisi ini, harddisk akan dibagi menjadi bagian yang lebih kecil
secara logikal sedemikian rupa sehingga user melihatnya seperti harddisk
terpisah. Partisi ini sering juga disebut volume atau drive. Dengan adanya
partisi ini pengelolaan data untuk media penyimpanan terbatas masih
dimungkinkan. Kebanyakan data dan aplikasi ditempatkan dalam partisi/media
penyimpanan yang berbeda sehingga memudahkan dalam mengelola file-file yang ada.
Sebuah partisi dibentuk dari kumpulan silinder pada
harddisk. Kumpulan silinder inilah yang menentukan ukuran dari partisi
tersebut. Dengan adanya pembagian ini memungkinkan user menggunakan lebih dari
satu sistem file pada masing-masing partisi. Hal ini karena satu sistem file
hanya dapat diterapkan pada satu partisi/harddisk.
Terdapat tiga kategori partisi yang ada, yakni
partisi primer, extended dan partisi logikal. Informasi mengenai partisi pada
suatu harddisk ini tersimpan pada Master Boot Record dari harddisk tersebut.
Informasi ini disusun sedemikian rupa dalam satu tabel partisi dengan panjang
data 16 byte. Setiap harddisk hanya dapat memiliki satu tabel partisi. Aturan
yang digunakan untuk penataan partisi komputer pribadi ini adalah maksimal 4
partisi primer atau 3 partisi primer dan 1 partisi extended dalam satu
harddisk. Partisi logikal dibuat dalam partisi extended. Jumlah partisi logikal
dalam partisi extended tidak dibatasi.
a. PARTISI PRIMER
Setiap satu
partisi primer dapat memiliki satu sistem file. Setiap sistem file
diindentifikasi dan disimpan dalam bentuk kode unik sebagai pembeda dengan
sistem file lainnya.
b.
PARTISI
EXTENDED
Satu harddisk dapat memiliki maksimal
hanya satu partisi extended. Nantinya dari partisi ini dapat dibagi-bagi lagi
menjadi partisi logikal. Setiap partisi logikal ini juga dapat diberikan sistem
filenya sendiri-sendiri. Partisi jenis ini hadir karena keterbatasan jumlah
partisi primer yang dapat dibuat dalam satu harddisk.
c. PARTISI LOGIKAL
Ini merupakan partisi yang jumlahnya
dapat dibuat lebih banyak dari partisi primer dalam satu harddisk. Partisi ini
dapat dihasilkan hanya melalui partisi extended.
Operasi-operasi yang dapat dilakukan
terhadap suatu partisi, yakni pembuatan, penggabungan, pengubahan ukuran, penyalinan
data, dan penghapusan partisi. Saat ini telah ada banyak aplikasi yang dapat
digunakan untuk mengolah partisi di Linux, diantaranya adalah GParted
(gparted.org) untuk antarmuka GUI dan fdisk serta parted untuk CLI.
Secara bawaan aplikasi
fdisk telah terinstal sewaktu instalasi Debian. Sedangkan instalasi aplikasi
parted dan gparted dapat dilakukan dengan menggunakan perintah berikut ini.
apt-get install gparted
apt-get
install parted
apabila berhasil
aplikasinya dapat ditemukan di menu Applications > System Tools >
Administration > GParted Partition Editor, atau melalui terminal dengan
mengetik perintah gparted sebagai user root. Aplikasi parted yang berbasis teks
dapat diakses langsung melalui terminal dengan mengetikkan perintah parted.
MEDIA PENYIMPANAN
Posted by
Nusantara spice,
on
20.36
A. MEDIA PENYIMPANAN
Media penyimpan merupakan perangkat yang dapat
digunakan untuk menyimpan data/informasi. Data disini dapat berupa dokumen,
program atau lainnya. Cara menyimpan informasi pada media penyimpan ini
bermacam-macam, mulai dengan cara manual melalui penulisan tangan, vibrasi
akustik pada perekaman suara, hingga modulasi elektromagnetik pada tape dan
disk optic.
Berdasarkan aksesnya media penyimpanan dibedakan
menjadi macam, yakni media penyimpanan primer dan media penyimpanan sekunder.
Media penyimpanan primer adalah media yang dapat diakses secara langsung oleh
prosesor. RAM dan ROM adalah contoh media primer ini. Sedangkan media
penyimpanan sekunder adalah media yang aksesnya dilakukan melalui perantara
media penyimpanan primer.
Media penyimpan saat ini lebih banyak dikembangkan
dengan menggunakan komponen-komponen elektronika. Oleh karena itu memerlukan
daya untuk menyimpan dan membaca datanya. Kestabilan daya dapat mempengaruhi
kinerja medi Bentuk dari media penyimpan ini juga bermacam-macam, seperti
harddisk, usb flash drive, floppy disk, solid state drive dan sejenisnya.
Instalasi sistem operasi saat ini, khususnya Linux
dapat dilakukan pada banyak jenis media penyimpan baik itu harddisk, USB flash
drive, floppy disk, CD ROM, DVD ROM, dan solid state drive. Sistem operasi yang
dijalankan langsung melalui CD/DVD/USB flash drive dikenal sebagai Live
Operating System. Ada banyak sistem operasi Linux yang mampu dijalankan secara
langsung ini, diantaranya adalah Knoppix, Ubuntu, Mint, Slackware, dan Fedora.
Jadi, dengan adanya Live OS ini memungkinkan semua orang dapat mencoba suatu
sistem operasi baru tanpa perlu menginstalnya terlebih dahulu.
Selain jenis media penyimpan yang telah ditunjukkan
diatas, sekarang ada juga media penyimpan online (cloud storage) yang sampai
saat ini masih banyak digunakan untuk penyimpanan data atau file. Ada juga sistem
operasi yang dapat diakses secara online (cloud operating system) seperti
Google Chrome OS, ZeroPC.com, Jolicloud.com, iSpaces.com, dan eyeOS.com.
B.
PENGELOLAAN MEDIA PENYIMPAN
Kegiatan
yang tercakup dalam pengelolaan media penyimpan ini meliputi.
a. Pemantauan
kapasitas
b. Perluasan
kapasitas
c. Migrasi media
penyimpan
d. Backup dan
recovery
e. Virtualisasi
sistem
f. Penghapusan data
C.
PEMANTAUAN KAPASITAS
Pemantauan disini digunakan untuk
mengetahui besarnya penggunaan harddisk oleh user. Hasilnya dapat berupa data
statistik besarnya ruang media penyimpan yang digunakan oleh user per satuan
waktu, misalnya hari, minggu, bulan ataupun tahunan.
D.
PERLUASAN KAPASITAS
Perluasan ini merupakan kegiatan untuk
menambah daya tampung dari suatu sistem dengan tambahan media penyimpan.
Redundant Array of Independent Disks (RAID) merupakan salah satu teknologi yang
digunakan untuk menambah media penyimpan. Dalam teknologi RAID media penyimpan,
dalam hal ini harddisk, dihubungkan satu sama lain sedemikian rupa hingga
membentuk suatu kaitan.
E. MIGRASI MEDIA PENYIMPAN
Kegiatan
ini dapat dikatakan sebagai lanjutan dari proses pemantauan kapasitas yang
dilakukan oleh sebelumnya. Migrasi ini dapat terjadi karena beberapa alasan,
misalnya karena adanya kebutuhan transfer data yang lebih besar dan lebih
cepat. Proses migrasi media penyimpan ini secara prinsip sama dengan menyalin
setiap file yang ada di media penyimpan lama ke yang baru. Aplikasinya, di
Linux dapat menggunakan tar, dd, rsync atau sejenisnya.
F. BACKUP DAN RESTORE
Mengingat
pentingnya menjaga keutuhan data pada media penyimpan, kegiatan ini memerlukan
perhatian tersendiri.
G. VIRTUALISASI/KLONING SISTEM
Virtualisasi
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyalin suatu sistem ke media
penyimpan lain, sehingga memungkinkan untuk melakukan restore apabila terjadi
masalah pada sistem berjalan saat ini. Aplikasinya dapat menggunakan dd,
partimage, gparted ataupun clonezilla.
H. PENGHAPUSAN DATA
Penghapusan
data ini berkaitan dengan masalah keamanan data. Aplikasi Linux yang dapat
digunakan untuk melakukan operasi ini, diantaranya rm, srm, wipe, shred dan dd.
Penghapusan ini sekiranya perlu diperhatikan agar jangan sampai menghapus file
penting di sistem.
format perintah penghapusan menggunakan rm.
rm –f /lokasi/file.ext
atau
rm –rf /lokasi/direktori
Perintah pertama dapat digunakan
untuk menghapus file dan yang kedua untuk direktori beserta semua file yang ada
didalamnya. Penghapusan semua file pada satu partisi dapat dengan menggunakan
aplikasi shred, wipe ataupun dd.
rm –rf /lokasi/direktori
TROUBLESHOOTING SISTEM OPERASI JARINGAN
Posted by
Nusantara spice,
on
20.24
A.
TROUBLESHOOTING SISTEM JARINGAN
Sistem komputer merupakan sistem yang
kompleks. Berbagai permasalahan yang muncul disaat menggunakan sistem operasi
dapat merupakan kombinasi masalah yang dapat berasal dari perangkat keras,
aplikasi dan konfigurasi. Kegiatan menganalisa permasalahan, menentukan
penyebab dan mencarikan solusi terhadap masalah yang ditemukan merupakan
rangkaian proses yang dikenal dengan nama troubleshooting.
Bug merupakan salah satu bentuk
kesalahan yang ditemukan dalam aplikasi ataupun perangkat keras. Bug ini
biasanya dapat diketahui saat aplikasi atau perangkat digunakan, dengan
menunjukkan perilaku yang tidak biasa. Bug ini dapat terjadi karena adanya
kesalahan logika dalam membuat program ataupun input yang tidak sesuai dengan
yang diharapkan oleh aplikasi atau perangkatnya. Efeknya bisa terjadi hang,
aplikasi / perangkat tidak dapat merespon interaksi user, atau crash, aplikasi
akan menutup sendiri.
Selain karena kesalahan logika dan
input, bug juga dapat terjadi karena ada ketidaksesuaian komunikasi data antara
aplikasi dan perangkat keras. Hal ini bisa terjadi dikarenakan oleh adanya
update/upgrade dari aplikasi atau perangkat yang tidak dapat diterima satu sama
lain. Isu ini biasa dikenal dengan istilah kompatibilitas. Kompatibilitas
menyatakan seberapa baik suatu aplikasi/perangkat dapat berkomunikasi dengan
aplikasi/perangkat yang ada.
Secara
aplikasi sistem operasi melakukan perbaikan diri melalui update dan upgrade.
Dari proses inilah berbagai bug yang ditemukan pada program maupun driver dapat
diperbaiki.
Perbaikan
sistem operasi jaringan memerlukan pendekatan yang logis dan terorganisir
(tertata). Dengan pendekatan logis ini memungkinkan untuk mengurangi
variabel-variabel yang tidak terkait sehingga dapat menemukan variabel
utamanya. Mengajukan pertanyaan yang sesuai, menguji perangkat yang benar dan
menguji data yang valid akan membantu untuk menyelesaikan masalah.
Perbaikan
adalah kemampuan yang pengembangannya dilakukan secara bertahap. Semakin banyak
variasi kasus yang diterima akan semakin baik kemampuan memperbaikinya. Secara
umum dalam melakukan perbaikan terdapat beberapa langkah-langkah yang perlu
dilakukan diantaranya, adalah:
1. Identifikasi masalah
2. Pemunculan teori kemungkinan penyebab
masalah
3. Penentuan penyebab utama
4. Penerapan solusi
5. Verifikasi solusi dan fungsionalitas
sistem
6.
Pembuatan dokumentasi
a. KEGIATAN TROUBLESHOOTING
Kegiatan
pertama dalam troubleshooting adalah menentukan sumber masalah (identifikasi
masalah). Salah satu teknik untuk pencarian sumber masalah ini adalah dengan
menggunakan metode kuesioner. Pada metode ini ada serangkaian pertanyaan yang
perlu dibuat untuk menggali informasi dari user. Berikut ini merupakan beberapa
urutan pertanyaan yang dapat diberikan untuk menemukan penyebab masalah.
1)
Pertanyaan Terbuka (Open-Ended Questions)
Pertanyaan
jenis ini digunakan untuk menggali informasi secara umum dari user mengenai
kerusakan yang terjadi. Pertanyaan jenis ini akan memberikan user
kesempatan
untuk menjelaskan secara rinci masalah yang terjadi dengan pengertiannya
sendiri. Berikut ini merupakan contoh beberapa pertanyaan umum yang dapat
diajukan terkait masalah yang terjadi.
- Apa masalah
yang dialami komputer atau jaringannya?
- Apa saja
aplikasi yang diinstal terakhir kali?
- Apa yang
sedang dilakukan user pada saat terjadinya masalah?
-
Apa saja perubahan perangkat keras yang dilakukan terakhir kali?
2)
Pertanyaan Tertutup (Closed-Ended Questions)
Setelah
memberikan pertanyaan terbuka, diatas dapat dilanjutkan dengan memberikan
pertanyaan tertutup. Jenis pertanyaan ini umumnya akan menghasilkan jawaban ya
atau tidak. Oleh karena user hanya memberikan jawaban ya/tidak, jenis
pertanyaan ini berguna saat ingin mendapatkan informasi dalam waktu singkat.
Berikut ini contoh beberapa pertanyaan tertutup yang dapat diajukan:
- Apakah ada
user lain yang menggunakan komputer tersebut?
- Dapatkan user
mereka-reka kembali proses yang dilalui hingga terjadinya error?
- Apakah ada
perubahan password yang dilakukan?
- Apakah ada
pesan error yang ditampilkan di komputer?
-
Apakah sedang terhubung ke jaringan saat itu?
b. DOKUMENTASI
Dokumentasi penting dibuat dalam
menyelesaikan suatu masalah agar dikemudian hari apabila menemui masalah yang
sama dapat langsung menggunakan solusi yang ada didokumen ini. Dokumentasi yang
dibuat perlu rinci agar dapat menjadi pertimbangan nanti, seandainya terjadi
masalah yang mirip (tidak sama) dengan kasus saat ini. Selanjutnya verifikasi
setiap penjelasan yang diberikan oleh user dengan melihat langsung di komputer,
serta lakukan juga reka ulang terhadap masalah yang ada. Secara umum format
dokumentasi dapat menyertakan informasi berikut ini.
1.
Deskripsi permasalahan
2. Langkah-langkah penyelesaian masalah
3.
Peralatan/komponen/perangkat yang diperlukan untuk melakukan perbaikan
c. SYSTEM LOG
Pada
sistem operasi Linux terdapat aplikasi System Log yang akan merekam semua aktivitas
yang dilakukan oleh sistem Linux.
Informasi
yang umumnya disertakan pada log adalah:
- Tanggal kegiatan dilakukan
- Apa kegiatan yang dilakukan
-
Proses apa yang melakukan kegiatan
tersebut
Dari catatan yang telah diberikan oleh
System Log tersebut untuk dapat mengetahui lebih dalam, seorang admin masih
perlu melakukan penggalian informasi lanjutan melalui dokumentasi program,
sistem ataupun melalui forum-forum diskusi yang ada.
Selain melalui aplikasi GUI System Log,
catatan kegiatan sistem Linux juga dapat dibaca melalui terminal. Semua file
log oleh Linux disimpan dalam bentuk file teks pada lokasi /var/log. Berikut
ini merupakan contoh file log yang terdapat pada direktori /var/log.
1.
/var/log/messages: pesan umum dan catatan kerja sistem
2.
/var/log/auth.log: catatan seputar autentikasi user
3.
/var/log/kern.log: catatan seputar kernel dan status perangkat keras.
4. /var/log/cron.log:
catatan tentang cron
Pembacaan
file log tersebut di terminal dapat dilakukan melalui alternatif
perintah-perintah berikut:
d. dmesg
Selain
itu terdapat juga program dmesg yang dapat digunakan untuk melihat
catatan-catatan operasi yang telah dilakukan oleh kernel. Apabila ada perangkat
keras yang mengalami masalah juga akan ditampilkan oleh aplikasi ini dalam
bentuk pesan error.
e. KODE BEEP BIOS
Setiap BIOS memiliki pengkodean erronya
sendiri-sendiri untuk menyatakan status dari berbagai perangkat keras yang
diakses oleh BIOS ini. Pengkodean ini umumnya diwujudkan dalam bentuk suara
beep. BIOS akan memberikan suara beep yang berbeda untuk kerusakan tiap
perangkat yang terkait. Apabila tidak ada kerusakan dan BIOS bekerja normal
biasanya akan memberikan suara beep sekali. Namun, apabila terjadi error akan
mengeluarkan suara beep sejumlah tertentu. Agar dapat mengetahui maksud dari
tiap kode beep perlu membaca dokumentasi BIOS yang disertakan atau menghubungi
pemanufakturnya.
f. ANALISA KONDISI HARDDISK
Apabila
permasalahan terdapat pada harddisk, pada Linux terdapat beberapa program yang
dapat digunakan untuk menganalisa kondisi harddisk. Diantaranya adalah baobab,
du dan df. Kesemuanya dapat digunakan untuk menampilkan status penggunaan
harddisk.
Baobab
merupakan program berbasis GUI, sedangkan du dan df merupakan program tekstual.
Perintah df digunakan untuk menampilkan penggunaan harddisk oleh
masing-masing sistem file yang ada, dan du berguna untuk menampilkan penggunaan
harddisk pada suatu direktori. Berikut ini merupakan contoh penggunaannya.
DAFTAR PUSTAKA
·
MODULE SISTEM
OPERASI JARINGAN SEMESTER 2 XI 2016.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)